Sumbawa Barat -- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Syahril membeberkan jumlah paket proyek jalan yang telah di kerjakan tahun 2023 lalu.
"Tahun lalu ada sekitar 26 paket proyek yang kami kerjakan dengan anggaran ratusan miliar," kata Syahril di ruang kerjanya. Senin (25/03/2024).
Ia menjelaskan, bahwa ada 5 jalan utama yang telah di bangun yakni jalan undru, jalan jalur 2 dalam kota Taliwang, jalan Rempe-Seloto, dan jalan Balisung-Bertong.
"Ada dua proyek jalan yang membutuhkan anggaran besar, yaitu jalan Undru menelan anggaran sebesar Rp. 14,9 Miliar, sedangkan untuk jalan Rempe-Seloto menelan anggaran sebesar Rp. 18,9 Miliar," bebernya.
Selain 5 paket jalan tersebut, Pemerintah Daerah KSB melalui Dinas PUPR juga menuntaskan 21 paket jalan lainnya. Yakni, Jalan dalam Kota Taliwang, dan jalan Desa Sermong senilai Rp 9,9 miliar, jalan Desa Tongo, jalan Desa Ai Kangkung, dan jalan Desa Tatar dengan nilai pagu proyek Rp 8,3 miliar.
Tak hanya itu, lanjut Syahril membeberkan, bahwa ada juga Jalan Desa Lamunga - Kelurahan Bugis - Kelurahan Telaga Bertong dan jalan Desa Kertasari senilai Rp 5,4 miliar. Kemudian Jalan Desa Moteng Lang Pasir - Sapugara Bree - Desa Tepas - Desa Beru Desa Sepakat - Desa Seminar Salit - Desa Rarak Ronges dan Desa Bangkat Monteh, dengan pagu dana Rp 10,1 miliar.
"Ada juga jalan Desa Meraran - Desa Seran, Desa Rempe Beru Rempe Loka dan Ai Suning Seran, dengan pagu dana Rp 4,9 miliar," singkatnya.
Selanjutnya, kata Syahril, Jalan ingkar Tambak Sari, jalan Desa Kokarlian dan jalan Pura Kokarlian, Kecamatan Poto Tano, akan dikerjakan dengan pagu dana Rp 9,7 miliar. Sedangkan jalan Bukit Tinggi Moteng, jalan Desa Beru Seloto, dan jalan lingkar selatan Brang Rea, akan telan dana Rp 4,8 miliar.
"Ada harapan dan optimisme bahwa pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sumbawa Barat akan terus berlanjut dan meningkat. Dengan penyelesaian 26 proyek jalan pada tahun 2023, kami berharap mobilitas dan konektivitas antar desa dan kota akan semakin baik, memudahkan transportasi barang dan jasa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," sebutnya.
Harapan lainnya adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran pembangunan. Dengan rincian anggaran, masyarakat dapat lebih memahami dan mengawasi penggunaan dana publik.
"Yang terpenting, ialah adanya peningkatan pembangunan infrastruktur juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong perkembangan sektor-sektor lain seperti pariwisata dan perdagangan," pungkasnya. (Tim).