Sumbawa Barat – Isu dugaan pembegalan yang sempat viral dan membuat resah warga di sekitar Jalan Raya Labuhan Balat, Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat pada Selasa (9/9/2025) akhirnya terbantahkan. Setelah dilakukan klarifikasi bersama warga, peristiwa tersebut ternyata hanya merupakan kesalahpahaman.
Klarifikasi resmi digelar pada Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 17.00 Wita di warung Ketua RT 04 RW 09 Lingkungan Pantai Balat. Pertemuan dihadiri oleh Ketua RT 04, Abdullah, pihak keluarga dari kedua belah pihak, serta tokoh masyarakat setempat.
Dalam pertemuan tersebut, pelapor bernama Julianti menjelaskan kronologi yang ia alami. Menurutnya, saat pulang kerja menuju Pantai Balat untuk menjemput anaknya, ia merasa diikuti oleh dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor. Kedua pemuda tersebut membunyikan klakson beberapa kali, sehingga membuatnya panik dan beranggapan sedang dikejar pelaku begal.
“Saya tambah kencang bawa motor karena takut. Apalagi mereka juga makin kencang sambil klakson. Saya sempat cerita ke teman saya yang saya temui di depan salah satu kafe, lalu melaporkan hal ini ke Ketua RT,” ungkap Julianti dalam klarifikasi.
Sementara itu, Ari, salah satu pemuda yang sempat dituduh melakukan pembegalan, memberikan keterangan berbeda. Ia menjelaskan bahwa dirinya bersama temannya, Reza, hanya menuju Pantai Balat untuk menemui pacar Reza. Karena terburu-buru, mereka mengendarai motor dengan kecepatan agak tinggi.
“Di tanjakan Balat, saya sempat klakson karena posisi Mbak Julianti agak ke tengah jalan. Tidak ada niat menakuti atau apalagi membegal. Setelah antar Reza ke pantai, saya langsung kembali pulang,” jelas Ari.
Ia menambahkan, dirinya baru mengetahui ada kabar viral tentang pembegalan setelah melihat postingan media sosial pada malam harinya. Foto mereka beredar luas dengan narasi seolah-olah pelaku begal. Hal ini, kata Ari, membuat keluarganya khawatir.
“Kami langsung hubungi keluarga untuk klarifikasi agar tidak salah paham. Hari ini kami temui pak RT supaya masalahnya jelas. Kami juga berharap foto kami di media sosial bisa dihapus, karena itu tidak benar,” tegasnya.
Dari hasil pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat bahwa kejadian itu murni kesalahpahaman. Tidak ada tindakan kriminal atau upaya pembegalan sebagaimana yang ramai diberitakan di media sosial.
Ketua RT 04 RW 09, Abdullah, menegaskan bahwa isu pembegalan yang sempat beredar luas adalah tidak benar. “Ini hanya kesalahpahaman antara warga. Kami sudah mempertemukan kedua pihak, semua sudah jelas, dan masalah dianggap selesai,” ujarnya.
Tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan, termasuk keluarga dari Julianti maupun dari Ari dan Reza, juga meminta agar masyarakat tidak lagi menyebarkan isu yang belum jelas kebenarannya. Mereka berharap klarifikasi ini bisa meredam keresahan warga.
“Dengan adanya pertemuan ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan bijak menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Pihak RT juga mengingatkan agar warga lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan tidak langsung membagikan informasi yang belum terverifikasi.” Pungkasnya. (H).