Sumbawa Barat – Suasana religius dan penuh keberkahan setiap pagi tampak begitu kental di Pondok Pesantren Darullughah Walhikmah Taliwang. Rutinitas ibadah dan pembelajaran di pondok ini menjadi bukti kesungguhan para santri dalam menjemput ilmu sekaligus menapaki jalan pengabdian kepada Allah SWT.
Kegiatan santri dimulai sejak dini hari dengan sholat fajar, disusul dengan sholat subuh berjamaah yang berlangsung khusyuk. Setelah itu, suasana masjid di pondok dipenuhi lantunan wirid dan doa bersama. Rangkaian ibadah ini tidak hanya membentuk ketenangan batin, tetapi juga menanamkan kedisiplinan dan kecintaan terhadap syariat Islam.
Usai berdoa bersama, para santri melanjutkan kegiatan halaqah Al-Qur’an. Mereka duduk melingkar sambil menghafal dan memperdalam pemahaman ayat-ayat suci. Suara mereka yang merdu berpadu menjadi harmoni, seolah menghidupkan kembali semangat generasi Qur’ani di tengah masyarakat.
Ustadz Kafrowi Baliyan, S.Sos, salah satu pengajar di pondok pesantren tersebut menegaskan bahwa pembiasaan ini adalah langkah strategis dalam membentuk karakter Islami. “Darullughah Walhikmah hadir untuk menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an sejak dini. Kita ingin santri tidak hanya mampu membaca dan menghafal, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Kamis (02/10/2025).
Menurutnya, kebiasaan santri memulai hari dengan ibadah berjamaah akan berdampak besar pada pembentukan kepribadian mereka. Santri menjadi lebih disiplin, terarah, dan memiliki landasan akhlak yang kuat. Hal ini selaras dengan visi pondok untuk mencetak generasi Qur’ani yang mampu menjaga dan menyebarkan cahaya Islam.
Selain fokus pada hafalan Al-Qur’an, para santri juga mendapatkan pembelajaran fiqih, bahasa Arab, dan berbagai ilmu keislaman lainnya. Metode pembelajaran yang digunakan menggabungkan teori dan praktik, sehingga para santri tidak hanya menguasai pengetahuan, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam keseharian.
Ustadz Kafrowi menambahkan, tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana menanamkan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an di tengah derasnya arus digitalisasi dan budaya modern. Karena itu, pondok pesantren hadir sebagai benteng moral sekaligus ruang pendidikan alternatif yang menyeimbangkan antara ilmu agama dan kecerdasan sosial.
“InsyaAllah, melalui proses pembinaan yang konsisten, para santri di sini akan tumbuh menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas secara intelektual, tapi juga berakhlak mulia. Itulah wujud nyata pengabdian pondok ini untuk umat dan bangsa,” tegasnya.
Dengan segala aktivitas yang berlangsung setiap hari, Pondok Pesantren Darullughah Walhikmah terus berkomitmen menjaga tradisi keilmuan Islam sekaligus menjawab tantangan zaman. “Santri-santri disini dipersiapkan untuk menjadi generasi penerus bangsa yang Qur’ani, disiplin, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.” Tutupnya. (Hen).