‎Diduga Lalai, Unit Ekskavator Terbakar di Area Proyek PLN Nusa Daya ‎

Taliwang, Sumbawa Barat — Sebuah insiden kebakaran menimpa satu unit ekskavator di area proyek milik PT PLN Nusa Daya di wilayah kerja Kertasari, Kabupaten Sumbawa Barat, pada Sabtu malam (25/10/2025). Peristiwa tersebut terjadi saat aktivitas proyek sedang libur, dan alat berat dalam keadaan tidak beroperasi.

‎Berdasarkan informasi yang dihimpun dari lapangan, ekskavator yang terbakar merupakan bagian dari pekerjaan proyek PT PLN Nusa Daya, anak perusahaan dari PT PLN (Persero), yang pengerjaannya dilaksanakan oleh vendor PT Sintesa. Api diketahui muncul tiba-tiba dari area mesin belakang ekskavator dan dengan cepat melalap sebagian besar bodi alat sebelum berhasil dipadamkan oleh warga dan petugas keamanan proyek.

‎Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran belum dapat dipastikan, meskipun dugaan awal mengarah pada kelalaian pengawasan dan potensi korsleting pada sistem kelistrikan alat berat.

‎Sejumlah warga sekitar menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap aset proyek di bawah tanggung jawab PLN Nusa Daya. Mereka menilai, insiden ini mencerminkan kurangnya perhatian manajemen terhadap keamanan dan perawatan peralatan berat yang beroperasi di wilayah mereka.

‎“Seharusnya perusahaan sebesar PLN Nusa Daya punya standar pengamanan yang tinggi. Kalau alat bisa terbakar dalam keadaan parkir, berarti ada yang tidak beres,” ujar salah satu warga Kertasari yang enggan disebutkan namanya kepada media.

‎Pernyataan senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat yang meminta investigasi terbuka terhadap penyebab kebakaran, serta tanggung jawab penuh dari pihak perusahaan atas kerugian yang ditimbulkan. Mereka menilai kejadian ini bisa menjadi indikator lemahnya sistem manajemen keselamatan kerja di lingkungan proyek tersebut.

‎Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT PLN Nusa Daya maupun PT Sintesa belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Pihak kepolisian dan tim teknis dari PLN disebut telah mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal dan pengumpulan bukti penyebab kebakaran.

‎Sumber internal proyek menyebutkan, sebelum kejadian, ekskavator tersebut baru digunakan sehari sebelumnya untuk pekerjaan pemadatan tanah di area proyek. Setelah itu, alat diparkir dan tidak diawasi oleh petugas jaga malam secara rutin. Kondisi ini memunculkan dugaan adanya kelalaian dalam sistem pengamanan proyek.

‎Insiden ini menambah panjang daftar keluhan terhadap pengelolaan proyek di bawah PLN Nusa Daya di wilayah Sumbawa Barat. Beberapa proyek sebelumnya juga dilaporkan mengalami kendala teknis dan keterlambatan akibat lemahnya manajemen lapangan.

‎Pemerhati lingkungan dan infrastruktur di daerah itu berharap agar PLN Nusa Daya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek, sistem pengawasan, dan keamanan aset di lapangan. “Kejadian ini harus jadi pelajaran. Proyek vital yang menggunakan uang negara tidak boleh dikelola secara asal-asalan,” tegas salah satu aktivis setempat.

‎Pihak berwenang diharapkan segera mengumumkan hasil penyelidikan resmi agar publik mendapatkan kejelasan, sekaligus memastikan bahwa standar keselamatan kerja dan pengamanan aset perusahaan benar-benar diterapkan di seluruh proyek PLN Nusa Daya di Kabupaten Sumbawa Barat. (Hen).