Taliwang, Sumbawa Barat — Insiden yang menimpa seorang ibu rumah tangga asal Labuhan Lalar, Kecamatan Taliwang, mengguncang warga setempat. Peristiwa yang terjadi pada Rabu (29/10/2025) dini hari itu bermula ketika korban yang baru saja mengantarkan suaminya bekerja di salah satu perusahaan di wilayah selatan KSB, nyaris menjadi korban kejahatan jalanan dalam perjalanan pulang.
Korban berangkat bersama suaminya sekitar pukul 05.15 WITA usai salat subuh, mengantarnya menuju Gerbang Benete, tempat suaminya bekerja di PT LIP. Perjalanan pergi berjalan lancar tanpa hambatan. Namun, musibah terjadi saat korban pulang seorang diri menggunakan sepeda motor Scoopy putih.
Ketika melewati jalur antara Benete dan Maluk, tepatnya di tikungan sebelum kantor camat Benete-Maluk, korban mulai merasa ada seseorang yang membuntutinya dari belakang. Ia berusaha tetap tenang dan mempercepat laju motornya, namun situasi berubah menegangkan ketika pelaku mendekat dan mencoba menyentuh bagian tubuh korban.
Korban yang panik langsung berteriak meminta pertolongan sambil berusaha mengendalikan motornya agar tidak jatuh. Teriakan itu sempat menarik perhatian beberapa pekerja yang melintas di sekitar lokasi. Mereka berusaha mengejar pelaku, namun pria tersebut berhasil kabur ke arah gang Benete dengan kecepatan tinggi.
Menurut keterangan korban, pelaku menggunakan motor Beat hitam, mengenakan helm, baju putih bermotif pantai biru dongker, dan membawa tas ransel hitam. Ciri fisiknya yakni berkulit sawo matang, berambut ikal pendek, dan berwajah bulat. Informasi ini diharapkan dapat membantu pihak kepolisian dalam melakukan pengejaran.
Jamaluddin, keluarga korban, mengaku sangat terpukul dan geram atas kejadian ini. “Keluarga kami benar-benar tidak menyangka hal seperti ini bisa terjadi di pagi hari. Korban sampai sekarang masih syok, terus menangis setiap kali mengingat kejadian itu,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia berharap aparat kepolisian bisa segera menangkap pelaku agar tidak ada korban lain yang mengalami hal serupa. “Kami minta kasus ini diusut sampai tuntas. Jangan sampai pelaku bebas berkeliaran dan mengancam keselamatan perempuan di jalan,” tegas Jamaluddin.
Setelah kejadian, korban sempat mengamankan diri ke Desa Bukit Damai, Kecamatan Maluk, dan berlindung di rumah salah seorang temannya. Kondisinya kini mulai membaik secara fisik, namun masih mengalami trauma berat akibat insiden tersebut.
Kasus ini menambah daftar panjang tindak kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah KSB sepanjang tahun 2025. Warga berharap agar pemerintah daerah dan aparat keamanan memberikan perhatian khusus untuk meningkatkan patroli dan penerangan di jalur-jalur rawan.
“Kejadian seperti ini bukan yang pertama. Kami mohon agar ada tindakan nyata. Jangan tunggu ada korban berikutnya baru bergerak,” tutup Jamaluddin dengan nada penuh harap. (Hen).
.png)
