‎Kebersamaan Penuh Syukur, Santri Darrulughah Walhikmah Nikmati Traktiran Bakso Usai Sholat Jum'at ‎

Taliwang, Sumbawa Barat — Suasana hangat dan penuh kebahagiaan menyelimuti Pondok Pesantren Darrulughah Walhikmah Taliwang pada Jum'at (31/10/2025). Usai melaksanakan sholat Jum'at berjamaah di Masjid Baitur Rahmah, para santri berbondong-bondong menuju Warung Bakso Taliwang Dita, tempat mereka menikmati traktiran makan bakso gratis sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan keluarga besar pesantren.

‎Pimpinan Pondok Pesantren Darrulughah Walhikmah, H. Lukman Baharun, menyampaikan bahwa kegiatan sederhana ini merupakan bentuk pembinaan karakter dan kebersamaan di antara para santri. Menurutnya, momentum kebersamaan seperti ini tidak hanya menumbuhkan rasa syukur, tetapi juga memperkuat nilai-nilai ukhuwah Islamiyah di lingkungan pesantren.

‎“Alhamdulillah, hari ini kami melihat kegembiraan luar biasa di wajah para santri. Setelah melaksanakan sholat Jum'at bersama, mereka menikmati santapan bakso dengan penuh suka cita. Ini bukan sekadar makan bersama, tetapi simbol kebersamaan, kekompakan, dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT,” ujar H. Lukman Baharun.

‎Beliau menambahkan, kegiatan seperti ini juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kesederhanaan dan kebersamaan kepada para santri. Dalam suasana santai dan penuh canda, para santri belajar tentang pentingnya berbagi dan saling menghargai satu sama lain.

‎“Pendidikan di pesantren tidak hanya tentang ilmu agama dan akademik, tapi juga pembentukan akhlak dan karakter. Melalui kegiatan kecil seperti ini, santri bisa belajar bersyukur, berbagi kebahagiaan, dan menghargai rezeki yang datang,” lanjutnya.

Suasana di Warung Bakso Taliwang Dita pun tampak semarak. Para santri duduk berkelompok menikmati semangkuk bakso hangat sambil bercengkerama dengan teman-temannya. Tawa riang terdengar di setiap sudut, menggambarkan kedekatan emosional antara para santri dan para ustaz yang turut mendampingi.

‎Salah seorang santri mengungkapkan rasa bahagianya karena dapat menikmati momen tersebut bersama rekan-rekannya. “Senang sekali, rasanya seperti keluarga besar. Kami bisa tertawa bersama, makan bersama, dan merasa diperhatikan oleh para guru,” ucapnya dengan wajah ceria.

‎Menurut H. Lukman, bentuk kegiatan semacam ini akan terus dilaksanakan secara berkala, terutama setelah momen-momen penting keagamaan seperti sholat Jumat, Maulid Nabi, atau kegiatan pesantren lainnya. Ia menilai kegiatan sederhana seperti ini dapat mempererat silaturahmi di antara warga pesantren.

‎“Tidak perlu sesuatu yang besar untuk membuat santri bahagia. Kadang, hal-hal kecil seperti traktiran makan bakso justru membekas di hati mereka. Dari sanalah muncul rasa cinta terhadap pesantren dan ukhuwah yang kuat di antara sesama,” tutur H. Lukman.

‎Selain itu, ia juga berharap agar para santri meneladani makna dari kebersamaan tersebut dengan cara menjadi pribadi yang rendah hati, saling peduli, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diterima. Menurutnya, rasa syukur dan kebersamaan adalah kunci membangun generasi santri yang berakhlak mulia dan berjiwa sosial.

‎“Semoga kebersamaan seperti ini terus terjaga. Kami ingin pesantren ini tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kebahagiaan,” pungkasnya.

‎Momen santai dan penuh makna itu menjadi penutup indah bagi hari Jum'at di Pondok Pesantren Darrulughah Walhikmah — hari yang tidak hanya penuh ibadah, tetapi juga diwarnai dengan tawa, kebersamaan, dan rasa syukur.