Ustadz Enggo Nurdiansah Wakafkan Diri untuk Cetak Generasi Qur’ani di Sumbawa Barat

Taliwang, Sumbawa Barat – Di tengah arus modernisasi dan gempuran teknologi yang kerap melalaikan generasi muda, seorang ustadz muda bernama Enggo Nurdiansah, S.Pd hadir dengan tekad kuat untuk mencetak generasi Qur’ani di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Ustadz Enggo, sapaan akrabnya, saat ini mengabdi di Pondok Pesantren Darullughah Walhikmah, Taliwang, dengan misi besar mewakafkan diri untuk membina anak-anak muda, khususnya di bidang tahfidz Al-Qur’an.

Latar belakang pendidikan Ustadz Enggo terbilang mumpuni. Ia pernah menimba ilmu di Ponpes Tahfidz Al-Aziziyah, Kapek, Gunungsari, Lombok Barat, hingga berhasil menghatamkan hafalan 30 juz. Ia kemudian melanjutkan studi di UIN Mataram dan meraih gelar Strata 1 di jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

Pengalaman dakwah dan pembinaan Qur’ani pun cukup panjang. Sebelum menetap di Taliwang, ia aktif menjadi Dewan Hakim STQ/MTQ Kabupaten Dompu di bidang tahfidz, sekaligus pelatih kafilah Dompu untuk ajang STQ/MTQ tingkat Provinsi NTB. Dengan pengalaman itu, ia melihat bahwa KSB masih sangat membutuhkan kader-kader tahfidz yang berkualitas.

“Selama aktif di MTQ, saya melihat KSB masih kekurangan peserta untuk bidang tahfidz. Dari situlah saya mantap memutuskan pindah ke Taliwang. Saya ingin mewakafkan diri di bidang ini, insya Allah, demi melahirkan generasi Qur’ani yang membanggakan KSB,” ujarnya kepada wartawan. Jum'at (26/09/2025).

Untuk mewujudkan misi tersebut, ia membuka kesempatan seluas-luasnya bagi anak muda, terutama usia remaja setingkat SMA, untuk belajar tahfidz 30 juz secara gratis. Bahkan, bagi yang berhasil menyelesaikan hafalan sesuai target, Ustadz Enggo berkomitmen memberikan hadiah sebagai bentuk motivasi. “Belajar tahfidz di sini tanpa biaya sepeserpun, dan kalau ada yang bisa mencapai target hafalan, akan saya beri hadiah,” tegasnya.

Kini, melalui TPQ Daarullughah Walhikmah yang berdiri sekitar satu tahun lalu di bawah naungan Yayasan Lukman Baharun, Ustadz Enggo mulai menanamkan benih-benih generasi Qur’ani. Saat ini, anak-anak usia sekolah dasar menjadi mayoritas santri yang belajar di TPQ tersebut.

“Alhamdulillah, sejauh ini sudah ada beberapa anak yang hafal 1 juz. Target kami akhir tahun ini, ada 30-40 anak usia kelas 1 sampai 5 SD yang sudah hafal minimal 1 juz. Harapan kami mereka bisa diikutsertakan pada STQ tahun depan, mewakili desa atau kelurahan masing-masing,” tuturnya.

Namun, Ustadz Enggo menekankan bahwa keikutsertaan anak-anak di STQ/MTQ bukanlah tujuan utama. Ajang tersebut lebih sebagai motivasi, agar anak-anak semakin semangat belajar Qur’an. “Tujuan utama kami adalah membantu anak-anak sejak dini mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat, serta membantu orang tua mendidik anak-anak mereka untuk dekat dengan Al-Qur’an,” imbuhnya.

Visi besar yang diusung Ustadz Enggo tidak hanya membentuk generasi penghafal Qur’an, tetapi juga membangun persiapan kaderisasi untuk memperkuat posisi KSB dalam ajang-ajang STQ/MTQ tingkat provinsi maupun nasional. Dengan semangat itu, ia berharap lahir banyak hafidz-hafidz muda dari bumi Pariri Lema Bariri yang kelak membawa harum nama daerah.

“Generasi Qur’ani adalah benteng utama menghadapi tantangan zaman. Saya percaya, anak-anak kita punya potensi luar biasa. Tinggal bagaimana kita memberi ruang, perhatian, dan pembinaan. Insya Allah dari KSB akan lahir para hafidz dan hafidzah terbaik,” pungkasnya penuh optimisme. (Hen).