Taliwang, Sumbawa Barat — Dalam semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ke-22 yang dirangkaikan dengan HUT Republik Indonesia ke-80, SMKN 1 Taliwang tampil memukau dengan mengusung tema khas budaya Sumbawa, “Barapan Kebo: Warisan Budaya, Semangat Juang Bangsa.” Tema ini menjadi simbol perpaduan antara semangat kebangsaan dan pelestarian kearifan lokal yang semakin jarang ditampilkan dalam bentuk edukatif.
Kepala SMKN 1 Taliwang, Muhammad Nasir, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa keikutsertaan sekolah dalam karnaval ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan acara tahunan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran karakter bagi siswa. “Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan semangat gotong royong sebagaimana filosofi dari tradisi Barapan Kebo,” ujarnya. Kamis (16/10/2025).
Rombongan SMKN 1 Taliwang yang terdiri dari sekitar 140 siswa dan guru tampak antusias mengikuti karnaval dengan penuh semangat. Mereka tampil dengan busana bernuansa tradisional Sumbawa dan properti yang menggambarkan suasana Barapan Kebo — lomba pacuan kerbau yang telah menjadi simbol kekuatan dan ketangguhan masyarakat Sumbawa.
Menurut Muhammad Nasir, kegiatan karnaval seperti ini sangat penting untuk terus mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan seluruh stakeholder. Ia menilai, kegiatan tersebut memiliki banyak manfaat, tidak hanya bagi pelajar tetapi juga bagi masyarakat luas. “Karnaval bukan sekadar hiburan. Ini adalah wadah pembentukan soft skill siswa, seperti kepemimpinan, kerja sama, serta kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi,” jelasnya.
Selain membangun karakter, lanjut Nasir, kegiatan karnaval juga menjadi momen penting untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah. “Melalui kegiatan budaya seperti ini, kami berharap pelajar lebih mengenal dan mencintai warisan lokal. Dengan begitu, mereka memiliki rasa bangga terhadap identitas daerahnya,” tegasnya.
Tak hanya berdampak pada dunia pendidikan, Muhammad Nasir juga menyoroti efek domino dari kegiatan karnaval terhadap perekonomian masyarakat. Ia menyebut, geliat ekonomi terutama bagi pedagang kecil, menengah, serta pelaku usaha mikro (UMKM) sangat terasa selama kegiatan berlangsung. “Karnaval ini memberi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan. Banyak pedagang makanan, minuman, dan souvenir yang ikut menikmati berkah dari acara ini,” ujarnya.
Ia juga berharap agar pemerintah daerah terus memberikan apresiasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan karnaval budaya setiap tahunnya. “Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin yang terus ditingkatkan kualitasnya. Selain menjadi sarana hiburan dan edukasi, karnaval juga bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang mengangkat potensi lokal KSB,” tambahnya.
Di sisi lain, siswa-siswa SMKN 1 Taliwang yang berpartisipasi juga mengaku bangga bisa terlibat dalam kegiatan tersebut. Mereka tidak hanya berlatih selama berminggu-minggu untuk mempersiapkan penampilan, tetapi juga belajar banyak tentang nilai-nilai kerja sama dan tanggung jawab. “Ini pengalaman luar biasa bagi anak-anak kami. Mereka belajar langsung bagaimana bekerja dalam tim, saling menghargai, dan menunjukkan kreativitas,” kata Nasir.
Sebagai sekolah kejuruan, SMKN 1 Taliwang terus berupaya menyeimbangkan pendidikan akademik dengan pembentukan karakter dan keterampilan sosial. Kegiatan seperti karnaval budaya menjadi bagian penting dari upaya tersebut. “Kami ingin lulusan SMKN 1 Taliwang tidak hanya siap kerja, tetapi juga berjiwa sosial, kreatif, dan mencintai budaya bangsanya,” tutur kepala sekolah yang dikenal inovatif itu.
Menutup keterangannya, Muhammad Nasir menyampaikan apresiasi kepada seluruh siswa, guru, dan panitia yang telah bekerja keras dalam menyukseskan penampilan SMKN 1 Taliwang di karnaval kali ini. “Partisipasi ini adalah bukti nyata semangat kebersamaan dan cinta terhadap daerah. Semoga kegiatan seperti ini terus menginspirasi kita semua untuk menjaga budaya lokal dan memperkuat semangat kebangsaan,” pungkasnya. (Hen).