Sumbawa Barat — Pelaksanaan Ujian Sumatif Tengah Semester (STS) untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Pondok Pesantren Darullughah Walhikmah Taliwang berlangsung dengan tertib, lancar, dan penuh semangat belajar. Kegiatan yang digelar pada Senin (7/10) ini menjadi momentum penting bagi para santri untuk mengevaluasi hasil pembelajaran mereka selama setengah semester terakhir.
Sejak pagi, suasana di lingkungan pesantren tampak lebih tenang dari biasanya. Para santri dengan penuh antusiasme menyiapkan diri untuk mengikuti ujian. Pengawas dan guru mata pelajaran telah hadir di setiap ruang ujian guna memastikan pelaksanaan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Guru Pendidikan Agama Islam, Abdul Khalid, S.Ag, selaku pengawas sekaligus penanggung jawab mata pelajaran PAI, menyampaikan bahwa ujian ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan bagian penting dari proses pendidikan karakter dan spiritual di pesantren. Menurutnya, nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab harus tertanam kuat dalam diri setiap siswa.
“Ujian tidak hanya mengukur kemampuan siswa dalam menjawab soal, tetapi juga menjadi ajang untuk menguji kejujuran dan kedisiplinan mereka. Di sinilah kita bisa melihat sejauh mana pendidikan akhlak yang diajarkan benar-benar diterapkan,” ujar Abdul Khalid saat ditemui usai pelaksanaan ujian.
Beliau menegaskan bahwa dalam proses belajar mengajar di lingkungan pesantren, aspek moral dan spiritual memiliki porsi yang sama pentingnya dengan kemampuan akademik. Oleh karena itu, para guru di Pondok Pesantren Darullughah Walhikmah terus menanamkan nilai-nilai integritas dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Selama ujian berlangsung, para siswa tampak serius dan fokus. Tidak ada kegaduhan atau kecurangan yang terlihat, menandakan bahwa mereka benar-benar memahami pentingnya menjunjung tinggi nilai kejujuran. “Kami sangat mengapresiasi sikap para santri yang menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Ini menjadi bukti bahwa pendidikan karakter di pesantren ini berjalan dengan baik,” tambah Abdul Khalid.
Selain menekankan kejujuran, pihak pesantren juga memastikan pelaksanaan ujian berlangsung dengan sistem yang tertib dan transparan. Setiap ruang ujian diawasi oleh guru yang ditunjuk, dan tata tertib pelaksanaan sudah disampaikan sebelumnya kepada seluruh peserta. Langkah ini diambil agar seluruh siswa dapat mengikuti ujian dengan nyaman dan tanpa tekanan.
Beberapa siswa mengaku bahwa ujian kali ini menjadi tantangan tersendiri karena soal-soal yang diberikan cukup menguji pemahaman konsep, bukan sekadar hafalan. Namun, mereka tetap merasa senang karena hal itu mendorong mereka untuk belajar lebih mendalam. “Kami belajar bukan hanya untuk nilai, tapi untuk memahami makna agama dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu siswa.
Abdul Khalid berharap, melalui kegiatan ujian ini, para siswa dapat lebih termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas belajar mereka. Ia menekankan bahwa hasil ujian bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk menilai sejauh mana perkembangan siswa dalam memahami ajaran Islam. “Yang lebih penting adalah bagaimana ilmu itu membentuk kepribadian dan akhlak mereka menjadi lebih baik,” tegasnya.
Sebagai penutup, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru dan pengurus pondok pesantren yang telah mendukung pelaksanaan ujian dengan baik. Sinergi antara tenaga pendidik, pengurus, dan siswa menjadi faktor utama suksesnya kegiatan ini. Dengan semangat kebersamaan tersebut, Pondok Pesantren Darullughah Walhikmah Taliwang terus berkomitmen mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat. (Hen).
.png)

