Pedagang Pasar Tanah Mira Taliwang Mengeluh: Aksi Pencurian Terus Terjadi, Keamanan Dinilai Lemah

Taliwang, Sumbawa Barat – Para pedagang di Pasar Tanah Mira Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali menyuarakan keresahan mereka atas maraknya aksi pencurian yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah pedagang, di antaranya Ibu Hikmah, Ibu Devi, Ibu Yuyun, dan Hj. Sumaiyah, mengaku kehilangan rasa aman saat beraktivitas di pasar karena lemahnya pengawasan dan minimnya respons dari pihak pengelola pasar.

Ibu Devi menegaskan bahwa para pedagang hanya ingin berdagang dengan aman, namun kenyataannya kondisi pasar jauh dari kata aman. “Kejadian kemalingan terus terjadi. Sudah jelas penyebab dan kejadiannya, tapi tidak ada tanggapan dari pihak pasar. Kalau tidak mampu bekerja cepat, kepala pasar sebaiknya diganti,” ujarnya. Jum’at (05/12/2025).

Keluhan serupa disampaikan Ibu Hikmah yang telah dua kali menjadi korban pembobolan. Ia menceritakan bahwa mesin pengeringannya pernah hilang tanpa ada satu pun tindakan dari pihak pasar meski ia sudah melapor. Pada kejadian kedua, tabung gas dan berasnya dicuri dan bukti-buktinya masih tersimpan hingga kini. “Pasar ini tidak aman sama sekali,” tegasnya.

Sementara itu, Hj. Sumaiyah menilai bahwa ketiadaan CCTV menjadi salah satu penyebab utama lemahnya pengawasan. Ia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun pasar berdiri, fasilitas pendukung keamanan tidak pernah ada. “Katanya ada CCTV, tapi nyatanya tidak ada. Bagaimana kami bisa merasa aman?” keluhnya.

Ibu Yuyun, yang sering menginap di pasar karena harus menjaga barang dagangan, mengungkapkan kondisi lebih memprihatinkan. Menurutnya, penjagaan yang diklaim 24 jam tidak sesuai dengan kenyataan. Petugas hanya terlihat saat pedagang sayur masih berjualan, dan setelah itu pasar tidak lagi terawasi. “Dari jam sembilan malam sampai jam tiga pagi tidak ada satu pun penjaga. Penjaga hanya datang menjelang magrib, lalu pasar gelap," tuturnya.

Para pedagang juga menyoroti proyek pembaruan pasar yang justru membuat kondisi semakin tidak aman. Bagian depan pasar dinilai sedikit lebih baik, namun bagian belakang semakin rawan. Bahkan beberapa barang milik pedagang yang diletakkan di luar saat proses pembenahan tidak diamankan. Kejadian pencurian pun makin sering terjadi, termasuk hilangnya tiga sisir pisang milik seorang pedagang serta kasus pencurian yang menimpa keluarga pegawai pasar sendiri.

Selain fasilitas keamanan yang buruk, para pedagang juga mengeluhkan kurangnya kehadiran kepala pasar di lapangan. Mereka menyebutkan bahwa kepala pasar hanya memanggil pedagang ke kantor untuk memberikan penjelasan, tetapi tidak pernah turun langsung mengecek kondisi di lokasi. “Tidak ada tindakan, tidak ada inspeksi,” tegas Ibu Devi.

Keadaan semakin memprihatinkan karena petugas keamanan yang ada saat ini dinilai tidak menjalankan patroli dan tidak ditempatkan secara merata. Satpol PP pun hanya ditempatkan di bagian depan pasar, sedangkan bagian belakang yang rawan tidak tersentuh pengawasan. Akibatnya, pencurian hampir setiap malam menjadi momok bagi pedagang.

Dengan kondisi yang semakin memburuk, para pedagang menuntut pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat untuk segera mengambil langkah tegas. Mereka menganggap bahwa selama puluhan tahun berdirinya pasar, hampir tidak pernah ada sistem keamanan yang benar-benar berfungsi. “Sampai kapan kami harus resah begini? Barang-barang kami tidak aman, dan kami pun bingung mau melapor ke mana,” ungkap Hj. Sumaiyah.

Para pedagang berharap pemerintah dan pihak terkait dapat turun tangan langsung memastikan keamanan pasar, meningkatkan fasilitas pengawasan, dan menempatkan petugas keamanan yang profesional demi kenyamanan seluruh pedagang serta masyarakat yang berbelanja di Pasar Tanah Mira Taliwang. (Hen).