Untuk Pencapaian Penurunan Stunting, Wabup KSB Tekankan Edukasi di Lingkungan Keluarga

Sumbawa Barat -- Dalam Rangka percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2023, Dinas P2KBP3A melaksanakan Pembinaan Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) bertempat di Gedung Graha Bukit Bintang, Rabu (21/06/2023).

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST, Kepala Dinas Kesehatan Hj. Erna Idawati, dan Kepala BP2KBP3A H. Tuwuh.

Dalam laporannya, Kepala DP2KBP3A H. Tuwuh menyampaikan bahwa target Nasional tahun 2024 dari survey status gizi nasional untuk penurunan stunting berada pada angka 14 persen. Sementara kita Kabupaten Sumbawa Barat telah berada pada angka 13,9 persen, dan itu sudah terlampaui. Tetapi kita akan dihitung lagi, karena angka bisa saja berubah dan kita jangan sampai lengah.

"Untuk percepatan penurunan stunting secara nasional rencana aksi nasional ada 5 kegiatan pokok yaitu penyesuaian data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan calon pengantin, survelen keluarga beresiko stunting, dan audit kasus stunting." Ungkapnya.

Yang turut dalam kegiatan tersebut terdiri dari TPK 112 orang, kader PKK 112 orang, bidan 112 orang dan 64 orang kader KB. Semuanya tergabung dalam Kelompok Pendamping Keluarga. Dan kita berharap tim ini tetap semangat urus stunting. "Jika yang kita dampingi sukses 6 bulan penanganannya dan kita cegah munculnya stunting yang baru yang akan masuk, maka saya yakin 4 persan akan tercapai," ujar H. Tuwuh.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST dalam arahannya menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh ibu Tim Pendamping Keluarga (TPK) sangat luar biasa. Dengan gaji yang sedikit, tapi mengurus stunting.

Wabup menyebutkan bahwa kondisinya sekarang, semakin mendekati nol angka stunting semakin susah menutunkannya. Faktornya adalah kesadaran masyarakat, terutama pernikahan dini. Itu karena mereka belum bisa ngurus anak. Dan berharap kepada TPK untuk mengingatkan keluarga.

Dalam kesempatan tersebut, Wabup juga berharap kepada tim untuk memperjelas sasaran, dimana jumlah balita stunting tinggal 904 anak. Kader bisa membagi tim untuk menanganinya.

Saat ini kita akan mengeluarkan Program Anak Peduli Stunting, dimana anak – anak nantinya akan membagikan telur yang sudah dimasak oleh posyandu. Tugas TPK, pastikan telur dimakan sama anaknya. 

"Untuk itu Tim pendamping keluarga harus tahu jumlah masing masing stunting di desanya. Demikian pula Ibu Lurah dan ibu Kades, bersama TPK harus punya buku saku untuk mengontrol warganya yang terkena stunting," tegas Wabup (An).