Bupati Amar Ungkap Tingginya Kepuasan Masyarakat terhadap Program Kartu KSB Maju

Taliwang, Sumbawa Barat — Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si memaparkan hasil survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap program Kartu KSB Maju yang dilakukan oleh Lembaga Survei Median. Paparan tersebut disampaikan dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Rapat Graha Fitra, Kompleks KTC, Kabupaten Sumbawa Barat. Kamis (18/12/2025).

Dalam sambutannya, Bupati Amar menyampaikan bahwa pemaparan hasil survei ini dilakukan sebagai bentuk keterbukaan informasi publik. Ia menegaskan bahwa data yang disampaikan bukan hanya untuk konsumsi birokrasi, melainkan untuk diketahui secara luas oleh masyarakat Sumbawa Barat.

“Kurang lebih pemerintahan ini sudah berjalan 10 bulan atau menuju satu tahun. Karena itu saya mengundang kita semua agar bisa mendengar bersama dan memastikan bahwa informasi ini terbuka serta dapat diakses oleh seluruh masyarakat sebagai bentuk transparansi pelaksanaan pemerintahan,” ujar Bupati Amar.

Bupati menjelaskan, secara makro hasil survei menunjukkan capaian yang sangat positif. Jika dilihat dari perspektif kebijakan publik, program-program yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mendapatkan respons yang baik dari masyarakat, khususnya untuk pemerintahan yang masih tergolong baru.

Menurutnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap program Kartu KSB Maju tercatat sebesar 72,9 persen atau mendekati 73 persen. Angka tersebut dinilai cukup tinggi dan signifikan, terutama bila dibandingkan dengan jumlah penerima manfaat program pada tahun berjalan.

Bupati Amar memaparkan bahwa Kartu KSB Maju didistribusikan kepada sekitar 51 ribu kepala keluarga (KK). Namun, penerima bantuan program pada tahun 2025 ini baru mencapai sekitar 23 ribu KK, atau masih berada di bawah 50 persen dari total pemegang kartu.

“Yang menarik, meskipun penerima manfaat baru sekitar 23 ribu, tingkat kepuasan masyarakat justru mencapai hampir 73 persen. Ini menunjukkan bahwa yang merasa puas bukan hanya mereka yang menerima bantuan, tetapi juga masyarakat yang melihat langsung manfaat dan dampak program ini,” jelasnya.

Secara logika, lanjut Bupati, seharusnya tingkat kepuasan hanya datang dari kelompok penerima manfaat langsung. Namun fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya, di mana persepsi positif terhadap Kartu KSB Maju tumbuh di tengah masyarakat secara lebih luas.

Meski demikian, Bupati Amar juga tidak menutup mata terhadap adanya catatan kritis dalam hasil survei. Sekitar 24 persen responden menyatakan keluhan, yang umumnya berasal dari masyarakat yang telah terdaftar sebagai penerima program, sudah memegang kartu, tetapi bantuan belum direalisasikan atau belum dicairkan.

Berdasarkan perhitungan kasar, dari sekitar 23 ribu penerima manfaat, diperkirakan ada kurang lebih 5 ribu penerima yang mengalami keterlambatan pencairan bantuan. Kondisi ini, menurut Bupati, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat.

“Oleh karena itu, potensi peningkatan kepuasan masyarakat sangat bergantung pada kecepatan dan ketepatan kita dalam merealisasikan bantuan agar benar-benar dapat dirasakan manfaatnya,” tegas Bupati Amar.

Ia pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta rekan-rekan media yang terus mengawal dan menyuarakan pelaksanaan program Kartu KSB Maju sejak awal digulirkan.

Bupati Amar mengakui bahwa tahun pertama pelaksanaan program merupakan fase yang penuh tantangan. Seluruh proses, mulai dari penyusunan regulasi, sosialisasi, hingga eksekusi program, dilakukan secara bersamaan dalam waktu yang relatif singkat, yakni sekitar 10 bulan.

Ke depan, ia optimistis proses penyaluran bantuan akan berjalan lebih lancar seiring dengan matangnya sistem dan kesiapan perangkat pendukung. Dengan kondisi tersebut, Bupati meyakini tingkat kepuasan masyarakat dapat meningkat hingga menyentuh angka 80 persen setelah satu tahun penuh pelaksanaan.

Walaupun capaian saat ini dinilai sudah sangat baik, Bupati menegaskan tetap diperlukan evaluasi berkelanjutan. Beberapa program masih menunjukkan tingkat kepuasan di bawah rata-rata, terutama program yang eksekusinya baru berjalan dalam satu hingga dua bulan terakhir.

Contohnya adalah program pembangunan rumah baru dan asuransi tanam. Menurut Bupati, program-program tersebut belum sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena baru memasuki tahap awal pelaksanaan, termasuk menyesuaikan dengan musim tanam.

“Dalam beberapa bulan ke depan, setelah realisasi benar-benar tuntas dan manfaatnya dirasakan langsung, saya yakin tingkat kepuasan masyarakat akan meningkat,” ujarnya.

Namun demikian, Bupati juga mengingatkan pentingnya inovasi agar tidak terjadi kejenuhan program. Pemerintah daerah, kata dia, harus terus beradaptasi dan menghadirkan terobosan baru agar program KSB Maju tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Ke depan, Kartu KSB Maju tidak hanya akan memuat tujuh program seperti saat ini. Pemerintah daerah berencana mengintegrasikan berbagai inovasi baru ke dalam kartu tersebut. Bahkan, mulai tahun 2026, Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akan menggerakkan KSB Maju Tahap Dua sebagai pengembangan lanjutan.

“Ini adalah ikhtiar bersama untuk membangun Sumbawa Barat yang lebih maju dan sejahtera. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terus mendukung kerja-kerja kolaboratif pemerintah daerah,” pungkas Bupati Amar. (Hen).