AkurasiNTB, Jakarta - Seorang jurnalis Radio Liberty tewas dalam serangan rudal Rusia di Kyiv saat sekretaris jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa berkunjung ke ibukota Ukraina, Kamis, 28 April 2022.
Radio Free Europe/Radio Liberty (RFE/RL) yang berbasis di Praha mengatakan, mayat produser Vira Hyrych ditemukan pada Jumat pagi di reruntuhan setelah serangan Kamis menghancurkan dua lantai bawah sebuah bangunan tempat tinggal. Dikatakan Hyrych telah bekerja untuk Radio Liberty sejak 2018.
"Dia akan tidur ketika rudal balistik Rusia menghantam apartemennya di Kyiv tengah. Kebiadaban Rusia tidak bisa dipahami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko. "Kami menyerukan organisasi media untuk mengutuk pembunuhan Vira dan semua warga Ukraina tak bersalah lainnya."
RFE/RL yang didanai AS dan telah meliput bekas Uni Soviet sejak Perang Dingin, adalah media berbahasa Rusia yang tersisa untuk berita di luar kendali Kremlin, karena Moskow secara efektif menutup semua media independen di Rusia setelah invasinya ke Ukraina pada 24 Februari.
Di Kyiv, para pekerja sedang membersihkan puing-puing di daerah pemukiman yang terkena rudal.
"Kyiv masih merupakan tempat yang berbahaya dan Kyiv masih menjadi target Rusia, tentu saja. Ibu kota Ukraina adalah tujuannya dan mereka ingin mendudukinya," kata Wali Kota Vitali Klitschko, mengawasi pembersihan sebelum mayat Hyrych ditemukan.
Rudal-rudal itu menghantam ibu kota selama kunjungan pada hari Kamis oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov menyebutnya "serangan terhadap keamanan Sekretaris Jenderal dan keamanan dunia".
Ukraina mengakui pada hari Jumat bahwa pihaknya menerima kerugian besar dalam serangan Rusia di timur, tetapi mengatakan kerugian Rusia bahkan lebih buruk, karena Presiden AS Joe Biden meminta Kongres untuk mengirim sebanyak $33 miliar untuk membantu Kyiv menahan serangan itu.
Presiden Volodymyr Zelenskiy memuji tawaran bantuan besar-besaran Biden, yang jumlahnya hampir 10 kali lipat dari bantuan yang telah dikirim Washington sejauh ini sejak perang dimulai pada 24 Februari.
Setelah gagal dalam serangan di Kyiv di utara Ukraina bulan lalu, Rusia sekarang berusaha untuk sepenuhnya merebut dua provinsi timur yang dikenal sebagai Donbas. (red)