KONI KSB Sambut Positif Tantangan Sekda KSB Untuk Kemajuan Olahraga

Sumbawa Barat – Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Sumbawa Barat menyambut positif tantangan Sekretaris Daerah, Amar Nurmansyah, S.T.,M.Si soal blue print olagraga Sumbawa Barat.

Sekretaris KONI Sumbawa Barat, Manurung,S.Pd mengatakan blue print olahraga seperti dimaksud Sekda menjadi motivasi bagi pengurus yang ada saat ini untuk membawa dunia olahraga Sumbawa Barat semakin maju kedepan.

“ Kita akan buat rencana strategis seperti dimaksud Pak Sekda, tentu dengan bantuan yang optimal nantinya dari para sponsor dan Pemerintah,”katanya, kepada media, Jum’at (3/6/22).

Koni KSB saat ini menurut Manurung, tengah mendata kembali Cabor yang ada terutama para atlit dimasing-masing Cabor untuk persiapan pelatda menuju Porprov NTB 2022 Nopember mendatang.

Sejalan dengan rencana itu dikatakan Manurung, KONI akan membuat blue print olahraga sehingga paska Porprov pun kegiatan olahrag di KSB tidak boleh mati.

Seperti diberitakan Media sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbawa Barat, Amar Nurmansyah menantang KONI untuk membuat blue print olahraga Sumbawa Barat, pernyataan Sekda tersebut disampaikan dalam membuka rapat kerja daerah (Rakerda) KONI KSB di Taliwang, Kamis 02 Juni 2022, Sekda Amar menegaskan keberadaan blue print olahraga penting sebagai pedoman dalam pengolalaan dan pengembangan olahraga dalam rangka mencapai prestasi yang ditargetkan. 

"Blueprint harus ada, sehingga kita tidak seperti orang kaget saat ada event. Begitu ada poprov, baru kita buat Rakerda, baru kita sibuk. Mau dibawa kemana olahraga Sumbawa Barat ini, mesti ada blueprintnya,. Ayo buat" ucap Sekda Amar. 

Sekda bahkan meminta KONI melibatkan tenaga ahli untuk membuat blueprint dimaksud agar hasilnya lengkap dan sesuai kebutuhan. 

"Agar kita tidak berhayal. Ketika dibuat oleh tenaga ahli, maka pasti akan dilihat dari potensi sumber daya dasarnya. Tennis misalnya, pengen lapangan bertaraf internasional. Tapi saya lihat yang main tidak ada yang dibawah 30, justeru yang ada Jelita, jelang lima puluh. Paling banyak justeru Lolita, lolos lima puluh," ujarnya disambut riuh para pengurus Cabor yang hadir. 

Blueprint, sambungnya, menjadi pegangan sampai 10 hingga 20 tahun kedepan. Karena olahraga ini tidak bisa seketika. Hanya sesaat lalu meraih prestasi, itu hal yang mustahil. Artinya memaksimalkan prestasi berbasis potensi yang ada secara terstruktur. 

"Blueprint ini juga menjadi pegangan bagi kami (pemerintah) untuk diskusi dengan pemangku kepentingan lebih tinggi, bahkan para sponsor. Sekarang kita bicara dengan PTAMNT, ayo dukung olahraga, tapi kita tidak bisa mengajak mereka berfikir terstruktur, ya kita diketawain,". 

"Jadi saya tantang, buat blueprint olahraga kita dengan target-target tertentu dan serahkan ke ahlinya. Paling tidak pertengahan tahun depan blueprint olahraga kita sudah ada," demikian Sekda.(*).