(Foto: Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah)
Mataram -- Ada apa di balik issue pelanggaran HAM hingga desakan penutupan PT AMNT di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang disuarakan oleh Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (Amanat) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) di Jakarta dalam beberapa hari terakhir, mendorong Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah angkat bicara.
Menurut Zul dirinya setuju dengan pentingnya transparansi pengelolaan CSR dan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) oleh AMNT. Ia membandingkan dengan masa Newmont Nusa Tenggara (NNT) lebih jelas dana bea siswa dan program pengembangan masyarakat (PPM).
“Moment ini musti dimanfaatkan oleh AMNT untuk melakukan perbaikan-perbaikan,” katanya, Sabtu (17/12) siang saat ditemui sebelum terbang ke Lombok di bandara Soekarno Hatta.
Tetapi Gubernur mengingatkan janganlah sampai konflik internal perusahaan kemudian ada oknum memanfaatkan kawan-kawan lokal untuk melakukan pressure untuk kepentingan pihak tertentu. Gubernur tidak menjelaskan secara sepesifik apa yang dimaksud.
Sebelumnya, desakan penutupan PT AMNT disuarakan oleh Amnesty International Indonesia (AII). Desakan AII ini berdasarkan laporan Amanat KSB terkait AMNT yang dituduh banyak melakukan pelanggaran menyangkut ketenagakerjaan. Mulai dari kecelakaan kerja, PHK sepihak, union busting, black list, alert list, jam kerja hingga pembatasan media sosial.
Dari sejumlah tulisan dan berita yang beredar luas di balik issue pelanggaran HAM di AMNT bahwa ada oknum pejabat tinggi di perusahaan tambang terbesar di Indonesia itu berada di balik rentetan aksi karena kecewa kontraknya diputus.
Masih dari sejumlah berita dan postingan grup WA oknum tersebut berinisial MS atau CK yang selama ini dipercaya perusahaan menghandle pembebasan lahan untuk kepentingan pembanguna infrstruktur Smelter. Namun satu dan lain hal kontraknya diputus dan Ia didepak dari manajemen. Karena kecewa kemudian memobilisasi aksi dan menggunakan berbagai saluran untuk melakukan tekanan dengan membawa issue pelanggaran HAM dan penutupan perusahaan.
Dari informasi yang beredar di WA bahwa CK sebenarnya bukanlah berasal dari P Sumbawa namun ditengarai banyak mengambil keuntungan pribadi dari kewenangan yang selama ini diberikan PT AMNT kepadanya. Salah satu tujuan akhir dari CK adalah menggagalkan pembangunan Smelter PT AMNT di wilayah KSB.
Ketua Ikatan Keluarga Sumbawa Jakarta Raya (IKASUM Jaya) Arif Hidayat mengingatkan, perlu hati-hati dan jernih melihat issue ini karena kuat indikasi permainan mafia tanah.
“Janganlah kawan-kawan terpedaya hingga mogok makan tetapi yang ambil untung siapa?,” tegas Arif.
Arif mendesak AMNT agar CSR segera direalisasikan karena sudah terkonfirmasi dari pihak perusahaan kekurangan bayar. ”
Masyarakat sekitar tambang sangat membutuhkan setelah habis terdampak covid-19,” tambahnnya. (An).